MENIKMATI keindahan taman tak harus di
bagian depan, samping, maupun di belakang hunian. Lantai atas hunian pun
bisa disulap jadi taman asri.
Taman di lantai atas lazim disebut roof garden, biasanya dibuat untuk menyiasati keterbatasan ruang di bagian dasar hunian. Terlebih pembangunan di kota metropolitan berorientasi kepada pembangunan vertikal. Mendesain taman di lantai atas sebuah hunian prinsipnya hampir sama dengan konsep menanam tanaman di dalam pot. Namun, skala medianya agak lebih besar karena berkaitan dengan bangunan yang ada. ”Meskipun konsepnya sama, pengaplikasiannya tidak sesimpel menanam pohon dalam pot,” ingat arsitek lanskap Imannuel Purba.
Adapun yang perlu diperhatikan adalah sistem aliran air di lantai atas tersebut.Apakah sudah ada atau belum. Kalau belum ada, terlebih dulu harus dipersiapkan. Lantas, airnya akan mengalir ke mana.Jangan sampai terjadi genangan air yang pada akhirnya dapat membuat rembesan atau bocor ke lantai bangunan. Iman menyarankan, dasar lantai yang akan dijadikan taman terlebih dulu dilapisi dengan lapisan waterproof. Selanjutnya baru di atas lapisan tadi diisi tanah yang akan menjadi media untuk menanam berbagai tanaman. Tujuan pelapisan waterproof tadi supaya air dari tanah tadi tidak tembus masuk ke lapisan beton atau dak lantai atas.
Karena itu lantai tersebut terhindar dari rembesan dan kebocoran. Adapun ketinggian tanah yang diperlukan di lokasi tadi sangat bergantung dengan jenis tanaman yang akan ditanam itu sendiri. Bila tanamannya cukup besar,maka membutuhkan tanah yang lebih tinggi. Bila tanamannya ukuran kecil, maka ketinggian tanah bisa diminimalkan. Khusus untuk taman atap yang difungsikan untuk taman estetika, Baginda Simatupang punya alternatif pengganti media tanam selain tanah.Roof garden seyogianya tidak lagi menggunakan media tanah. Karena itu tanah punya beban masa yang besar dan berat. Lebih baik memilih media yang lebih ringan.
Tujuannya supaya dak lantai atas tidak menahan beban terlalu besar. ”Di samping berat masanya juga berkaitan dengan aspek perawatan taman. Kalau menggunakan media tanah, ketika harus disiram,maka saluran endapannya akan menjadi berwarna cokelat dan dapat membuat kotor lantai atas,”katanya. Anggota Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI) menjelaskan, media tanam tanah bisa digantikan dengan humus,kompos, batu-batuan apung, sabut kelapa atau ijuk yang diberikan lapisan sedikit lapisan pasir di atasnya.Karena dibuat di lantai atas yang bebas dari naungan apa pun dan mendapatkan sinar matahari lebih, penguapan lebih cepat terjadi.
Dengan kondisi seperti tadi bila menggunakan media tanam berupa tanah, maka dapat menyerap dan meneruskan panas. Jadi bila bagian di atasnya panas, maka menjadi ikut panas. Berbeda halnya dengan media alternatif seperti ijuk atau kompos tadi. Media ini berfungsi menyimpang dari kebiasaan tanah. Sebagian dari media alternatif itu dapat menahan panas sehingga tidak terjadi penguapan.
BANYAK KEUNTUNGAN YANG DI DAPAT DENGAN MEMBUAT TAMAN DI ATAS ATAP RUMAH (GREEN ROOFS):
Kalau kami tidak salah, beberapa waktu yang lalu pernah diberitakan mengenai gedung di Jakarta yang mulai melakukan penghijauan di bagian atap gedung (Green Roofs) untuk sedikit meredam hawa panas dan sekaligus memperindah.
Membuat taman diatas atau pada bagian atas rumah yang datar dan memang bisa diletakkan tanaman bukan saja membuat atau rumah anda sedikit lebih indah tetapi juga dapat mengurangi suhu panas yang ada di dalam rumah.
Menurut data yang ada, bila tanaman yang ada di bagian atap mempunyai tinggi sekitar 10 cm maka dapat mengurangi pemakaian AC sekitar 25%. Sebuah ruangan yang terletak tepat di bawah Green Roof mempunyai suhu udara lebih rendah yaitu sekitar 3-4° Celcius dibandingkan dengan suhu udara di luar ruangan.
Selain memberikan sedikit kesejukkan di dalam rumah, tanaman di atas rumah (green roof) juga dapat mengurangi kerusakan pada atap, misal beton yang retak dan sebagainya.
Green Roof juga berfungsi sebagai filter udara yang membuat udara lebih bersih dan sebagai informasi, 1 meter persegi rumput di bagian atap dapat menghilangkan sekitar 0,2 kg partikel udara yang kotor setiap tahunnya.
Tidak banyak tapi kalau semua orang melakukan hal yang sama, tentu akan menjadi perubahan yang berarti bagi bumi kita yang tercinta ini.
Sulitkah membuat taman di atas rumah (atap)? Yang terpenting adalah landasan (atap) yang digunakan bisa menampung air dan tidak bocor serta saluran pembuangan juga penting untuk diperhatikan.
Roof Garden Sebagai Barometer Kemodernan
Di luar negeri, sudah berkembang desain roof
garden yang bermacam-macam, dan menjadi tren bagi gedung-gedung tinggi.
Gedung-gedung yang atapnya berselimut rumput seakan menjadi tanda
kemoderenan suatu desain urban. Berkembangnya fungsi roof garden tentu
tidak hanya pemanis belaka, yang terpenting adalah sebagai taman aktif
yang mewadahi kegiatan Anda sekeluarga. Apakah hanya untuk bercengkrama,
bermain, ataupun entertainment seperti jamuan, barbeque dan pesta.
Bentuknya pun beragam dapat seluruhnya tertutup tanaman ataupun hanya
setempat-setempat saja. Yang terpenting, roof garden anda harus teduh
agar dapat digunakan kapan saja. Langkah mendesain roof garden:
Pastikan dak kuat menahan beban tanah/media tanam, tanaman, elemen taman
(bangku, lampu, gazebo, pergola) dan utilitasnya (pipa drainase,
instalasi lampu & air) serta manusia yang beraktivitas di atasnya.
Anda dapat mengurangi beban struktur dengan menggunakan media tanam yang
lebih ringan seperti campuran gel, sabut kelapa, batang pakis, rumput
laut, dan arang. Taburkan mulsa di atasnya untuk mengurangi penguapan.
Tempatkan tanaman yang berat, seperti pohon/ semak besar tepat di atas
kolom. Gunakan pohon dari bibit vegetative (stek, cangkok) agar berakar
serabut. Rencanakan taman anda. Sebaiknya roof garden ditutupi
keteduhan agar dapat selalu digunakan dan berfungsi mengurangi panas
ruangan di bawahnya. Selain pohon, Anda dapat menggunakan pergola,
gazebo dan kanopi. Untuk mengurangi panas, sebaiknya tutup permukaan
dak dengan bahan yang dapat menyerap panas seperti rumput atau rubber
tile (karet). Permukaan air berupa kolam atau taman air juga dapat
menjadi pilihan. Ketebalan media tanam bervariasi dari 20 cm (rumput
& border), semak 30-50 cm sampai dengan 80 cm (semak/pohon bibit
vegetative). Untuk mengurangi beban struktur buat planter-planter
setempat atau urugan kontur untuk tanaman yang membutuhkan media tanam
yang tebal. Pertama dak diberi perlakuan waterproofing. Beri dasar batu
apung/batu karang kemudian di atasnya beri lapisan geotextile. Urug
dengan media tanam yang sudah disediakan sesuai kebutuhan dan siap
menanam. Setelah tanam beri mulsa sekam padi/kulit kayu.
Roof Garden Membuat Kota Lebih Hijau
3 dari 4 Kompasianer menilai Menarik.
Bagi sebagian orang istilah roof garden
belumlah familiar. Roof garden dapat diartikan sebagai taman yang berada
di atas atap suatu bangunan atau gedung. Roof garden bukanlah teknologi
baru, jenis taman ini telah ada sejak Mesopotamia kuno pada abad ke 4
sebelum Masehi. Penduduk menanam pohon dan semak pada teras-teras rumah
mereka, yang paling terkenal adalah Taman Gantung Babylonia dimana
tanaman tumbuh di atas teras dan balkon istana.
Di Indonesia khususnya di Kota Jakarta, roof
garden sebenarnya sudah cukup lama ada namun belum menjadi suatu hal
yang signifikan. Isu mengenai fenomena pemanasan global telah membawa
pengaruh positif bagi perkembangan roof garden. Pengaruh tersebut telah
merubah pandangan ilmu arsitektural terhadap fungsi suatu bangunan yang
akhirnya disadari bahwa bangunan dan gedung merupakan salah satu
pengkonsumsi energi terbesar selain transportasi dan industri. Kesadaran
tersebut membuat para arsitek dan praktisi sepakat untuk menjadikan
suatu bangunan atau gedung sebagai bangunan yang ramah lingkungan atau
dikenal dengan istilah green building. Beberapa developer telah
menjadikan isu green and nature sebagai promosi untuk menarik minat para
konsumen. Sekarang dapat dilihat beberapa bangunan baik kantor, rumah
maupun apartemen yang dilengkapi dengan roof garden yang hijau dan
indah. Mengapa roof garden menjadi suatu yang penting terutama di
daerah perkotaan? Jawaban sederhananya adalah karena sangatlah sulit
untuk mendapatkan lahan yang bisa dijadikan sebagai Ruang Terbuka Hijau
(RTH). Lahan-lahan di kota besar dari sisi ekonomi sangatlah tinggi
nilainya, sehingga akan benar-benar dimanfaatkan untuk suatu hal yang
bersifat komersial. Jumlah penduduk yang banyak juga memaksa lahan-lahan
harus dijadikan sebagai area pemukiman yang kembali mengurangi jatah
bagi RTH. Jawaban lainnya bahwa roof garden dapat dibuat oleh seluruh
lapisan masyarakat baik perorangan dalam skala rumah maupun developer
dalam skala yang lebih luas dan juga oleh pemerintah kota. Selain hal
yang paling mendasar tersebut, cukup banyak manfaat lain dari roof
garden yang perlu untuk diketahui, manfaat roof garden menurut
International Green Roof Association (IGRA) antara lain adalah :
1. Meningkatkan daya tahan atap/ bagian atas bangunan
Daya tahan atap untuk atap datar/dak yang tidak menggunakan roof
garden berkisar antara 15 sampai dengan 25 tahun. Hal tersebut
dikarenakan tekanan fisik, kimia dan biologi pada permukaan atap setiap
tahunnya. Perbedaan suhu, radiasi ultraviolet, rasio ozone yang tinggi
serta hujan telah mempercepat proses kerusakan atap. Kerusakan atap
dapat berupa pengelupasan, pengerutan, keretakan dan kebocoran. Roof
garden dapat memberikan perlindungan pada atap dari tekanan-tekanan
tersebut sehingga atap lebih awet dan tahan lama.
2. Mengurangi kebisingan
Bagi anda yang tinggal ataupun berkantor di
daerah yang bising seperti di bandara, tepi jalan raya atau kawasan
industri, roof garden sangatlah bermanfaat untuk menjaga anda tetap
nyaman di dalam rumah atau kantor. Roof garden dapat mengurangi pantulan
suara sampai dengan 3 db dan meredam suara sampai dengan 8 db. Lapisan
vegetasi dapat secara efektif meredam gelombang elektromagnetik yang
dipancarkan oleh transmisi.
3. Penurun suhu udara
Iklim mikro yang tercipta oleh vegetasi yang
ada pada roof garden dapat menurunkan suhu dan memberikan hawa sejuk
pada ruang-ruang di dalam gedung sehingga dapat mengurangi penggunaan AC
dan menghemat energi.
4. Ruang yang berguna Roof garden menawarkan bebagai fungsi dan kegunaan.
Roof garden dapat dijadikan sebagai taman,
area berkebun, cafe, maupun area olah raga yang sangat menyenangkan bila
dirancang dengan baik sesuai dengan tujuan penggunaannya. Pemilik
gedung dapat menghemat biaya untuk membeli lahan tambahan karena dapat
memanfaatkan lahan atap dengan berbagai kemungkinan fungsi penggunaan.
Pemandangan yang indah, udara yang bersih dan juga privasi merupakan
manfaat yang tak ternilai harganya bagi penghuni sekaligus juga bagi
pemilik gedung. Dengan kata lain roof garden dapat dijadikan alternatif
menciptakan area rekreasi yang aksesibel bagi warga kota karena memang
letaknya di dalam kota itu sendiri.
5. Habitat alami bagi hewan dan tumbuhan Atap ya
bervegetasi dapat menggantikan kehilangan area hijau di daerah
perkotaan yang merupakan habitat bagi hewan dan tumbuhah. Keanekaragaman
hayati yang dapat terbentuk dari roof garden antara lain adalah lebah,
kupu-kupu dan kumbang serta berbagai jenis serangga lainnya. Tidak
tertutup beberapa jenis burung juga akan singgah ke taman anda.
6. Area Resapan
Air Roof garden dapat dijadikan sebagai
alat untuk mencegah bahaya banjir, kemampuan tersebut tergantung dari
sistem roof garden dan kedalaman media tanam. Roof garden dapat
mengurangi air hujan antara 50 sampai dengan 90%. Sebagian besar air
akan mengalami siklus air melalui proses transpirasi dan evaporasi oleh
tumbuhan. Dengan green roof air hujan di ubah menjadi uap ke udara
melalui proses transpirasi dan evaporasi dan kelebihannya tetap akan di
simpan oleh media tanam untuk sementara waktu. Hal tersebut dapat
mengurangi tekanan dari sistem pembuangan air melalui pipa pembuangan
dalam tanah. Sebagai hasilnya pemilik gedung dapat memperkecil dimensi
bahkan mengurangi penggunaan sistem pembuangan air melalui pipa
pembuangan dan selokan. Kombinasi antara roof garden dengan sistem
pengelolaan air hujan modern contohnya tanki penyimpan air dan sumur
resapan) dapat mengalirkan air hujan secara keseluruhan ke area di bawah
gedung. Sungguh suatu hal yang akan sangat bermanfaat bagi Kota Jakarta
apabila setiap gedung dapat menjadi area resapan air, sehingga sedikit
air yang perlu dialirkan ke selokan dan sungai.
7. Mengurangi efek pulau bahangt
island effect” Bangunan, industri,
perumahan dan transportasi telah menyembabkan peningkatan suhu daerah
perkotaan. Perbedaan suhu antara kota dan daerah pinngir kota dikenal
dengan istilah efek pulau bahang atau heat island effect. Pada musim
panas perbedaan bisa mencapai 10° C dan hal tersebut sangatlah tidak
sehat dan tidak nyaman bagi kehidupan warga kota. Keberadaan roof garden
sebagai AC alami dapat mengurangi efek tersebut melalui proses
transpirasi yang dapat melembabkan udara yang kering.
8. Mengurangi debu dan asap
Polusi udara di daerah
perkotaan dapatlah menyebabkan efek serius bagi kesehatan warga kota
khususnya Nitrogen oksida, Karbon Monoksida, gas berbahaya lainnya dapat
menciptakan partikel berbahaya di udara bebas. Tanaman dapat berfungsi
untuk meningkatkan kualitas udara. 1 m2 roof garden dapat menyaring 0.2
Kg debu aerosol dan partikel asap setiap tahunnya. Sebagai tambahan
nitrat dan bahan berbahaya lainnya di udara dan dari air hujan dapat
diendapkan pada media tanam dari roof garden.
9. Mempercantik wajah kota
Secara visual, roof garden dapat
meningkatkan kualitas hidup dari warga kota. Kota yang monoton dengan
bangunan gedung masif berwarna abu-abu dan suram, dapat diubah secara
menakjubkan dengan adanya roof garden yang cantik yang dihiasi oleh
tanaman berbunga dan pepohonan yang hijau dan rindang.
Begitu banyak manfaat yang bisa diperoleh
dari roof garden, sehingga alangkah baiknya jika teknologi ini dapat
terus dikembangkan dan diaplikasikan oleh seluruh warga kota. Berkaitan
dengan aplikasi atau pembuatan roof garden tentulah memerlukan
persyaratan konstruksi sehingga didapat roof garden yang tidak hanya
indah namun juga aman baik bagi pengguna maupun bagi konstruksi bangunan
di bawahnya. Syarat-syarat konstruksi bagi roof garden sebagaimana
dijelaskan dalam buku Time Saver Standard for Landscape Architect adalah
sebagai berikut :
1. Perlindungan yang baik pada atap dan struktur Desain
atau rancangan atap yang baik haruslah dibuat dari sejak awal pembuatan
suatu gedung atau bangunan lainnya. Hal ini menjadi tanggung jawab dari
seorang arsitek untuk merancang atap menjadi tahan air, melindungi
sistem penahan air tersebut dari kerusakan mekanis dan mengisolasi atap
untuk konservasi energi.
1.1. Kapasitas beban yang dapat ditopang oleh atap
Roof garden yang akan dibuat agar tidak
melebihi kapasitas dari daya penahan beban yang dimiliki oleh atap. Hal
tersebut memerlukan teknik-teknik perhitungan struktur yang baik dan
cermat.
1.2. Daya tahan terhadap air
Faktor penting lainnya
dalam mendesain roof garden adalah menempatkan lapisan penahan air dan
pelindung untuk melawan rembesan air. Lapisan ini dibuat miring untuk
mengalirkan air sebagai sistem drainase permukaan. Pada tahap ini
kontrol kualitas dan rangkaian tes oleh arsitek bangunan adalah hal yang
penting untuk memastikan integritas dari atap dan mecegah biaya
perbaikan jika terjadi kebocoran saat pekerjaan lanskap selesai
dilaksanakan. Walaupun membran/lapisan tahan air dapat memiliki jangka
waktu penggunaan yang sama dengan umur gedung, namun apabila terjadi
satu kebocoran saja akan menyebabkan seluruh taman pada atap harus
dibongkar untuk menemukan kebocoran tersebut. Meskipun awalnya kebocoran
hanyalah lubang yang kecil, namun dapat menciptakan bukaan-bukaan air
yang dapat dipenetrasi oleh akar tanaman dalam waktu yang lama akar
tanaman akan membesar dan mengakibatkan bertambahnya kerusakan yang
terjadi.
2. Sistem Drainase yang baik dan aman
Cara yang baik dalam mendesain sistem
drainase pada roof garden adalah dengan penggunaan sistem bersama antara
drainase pada bagian bawah bangunan. Tidak perlu menambah sistem
drainase, terkecuali hal tersebut diperlukan. Drainase pada roof garden
dimaksudkan untuk dapat mengumpulkan air pada permukaan maupun sub
permukaan. Untuk mencegah media tanah masuk dan menyumbat drainase,
media tanam harus dilapisi oleh lapisan penyaring (filter blanket) yang
terbuat dari woven ataupun nonwoven polypropylene fabric. Penting untuk
diperhatikan bahwa media tanam tidak boleh mengandung endapan lumpur
yang dapat menyumbat filter blanket dan menutup saluran drainase. Setiap
saluran dan pipa drainase yang ada di lapisan bawah roof garden
haruslah tercatat dengan baik dalam as built plan dari rencana roof
garden. Hal ini penting untuk memudahkan kontrol dan pengecekan apabila
terjadi kerusakan serta memudahkan pemeliharaan.
3. Media tanam yang ringan
Media tanam yang baik
untuk roof garden adalah bahan yang ringan, memiliki kemampuan dalam
menyediakan nutrisi bagi pertumbuhan tanaman dan memiliki struktur yang
tetap namun tetap mudah untuk dialiri air(drainase). Campuran tanah,
pasir dan kerikil serta pupuk cukup baik untuk menjadi media tanam.
Alangkah lebih baik jika formulasi media tanam yang akan dibuat di uji
di laboratorium untuk menentukan defisiensi tanah dan merekomendasikan
mineral-mineral yang dibutuhkan untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman
yang maksimal. Cara yang paling umum digunakan untuk mengurangi
kelebihan berat media tanam adalah dengan mengganti sebagian media
dengan styrofoam berbentuk blok.
4. Adaptasi terhadap cuaca
4.1. Iklim Sistem drainase
pada roof garden haruslah di desain untuk
dapat mengikuti perubahan musim, misalnya curah hujan terbesar yang
terjadi pada musim hujan harus diprediksi dari awal sehingga pipa-pipa
drainase tetap dapat menampung kelebihan air tersebut
4.2. Angin
Tanaman yang tinggi serta struktur yang
vertikal seperti pagar, dinding dan lampu taman haruslah didesain agar
tahan terhadap terpaan angin yang kencang terutama di atas gedung-gedung
yang tinggi. Pemilihan jenis tanaman juga penting karena angin memberi
pengaruh kekeringan pada material tanaman dan juga media tanah karena
evaporasi yang tinggi.
4.3. Sinar Matahari dan naungan
Tanamanharus dipilih yang
dapat tumbuh dengan sinar matahari maupun dengan naungan. Daerah dengan
sinar matahari berlebih memerlukan air lebih banyak dikarenakan
evaporasi yang tinggi. Pembuatan naungan yang alami dan buatan dapat
menjadi solusi untuk mengurangi kehilangan air.
5. Penyiraman Penyiraman pada roof garden
sangatlah penting untuk membantu supply air
yang minim dari media tanam dan juga drainase air yang baik. Penyiraman
dimaksudkan untuk mencegah kekeringan pada media tanaman dan kerusakan
bahkan kematian pada tanaman. Pada roof garden yang cukup luas sebaiknya
penyiraman dilakukan dengan sprinkler bawah tanah atau sistem
penyiraman dengan kontrol otomatis. Sistem ini dapat dibuat dari pipa
plastik dan bahan yang sesuai dengan kondisi atap, tahan lama, ringan
dan mudah pemasangan maupun penggunaannya.
6. Pemilihan hard material
Hard material seperti dinding penahan air,
pergola, pagar dan lain-lain haruslah dari materi yang ringan dan kuat.
Alumunium ringan, beton ringan dapat digunakan untuk melengkapi taman
anda sehingga fungsional namun tetap aman
7. Metode pemasangan
Pemasangan semua materi roof garden haruslah
hati-hati agar tidak merusak lapisan membran tahan air maupun
konstruksi bangunan, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan
arsitek dan ahli bangunan dalam pemasangan setiap elemen roof garden.
8. Pembuatan kolam dan air mancur
Elemen air dapat
memperindah taman dan memberi kesejukan bagi penggunanya. Hal yang tentu
saja harus diperhatikan dalam membuat kolam di roof garden adalah
sebaiknya kolam didesain dan dibangun sejak awal bangunan dirancang,
untuk dapat mendapatkan konstruksi kolam yang baik dan mencegah
kebocoran. Berat air juga harus diperhitungkan apakah mampu ditopang
oleh struktur bangunan. Untuk mendapatkan ilusi kolam yang dalam adalah
dengan mengecat atau menggunakan bahan yang berwarna gelap (hitam dan
abu-abu) pada dasar kolam. Efek yang baik dapat diciptakan pada
kedalaman 100 s/d 400 mm
9. Suplai listrik
Arus listrik standar 110 sampai 120 volt ac
sudah cukup untuk kebutuhan roof garden seperti pencahayaan, memasak,
barbecue, air mancur dan juga mesin kontrol penyiraman. Untuk kebutuhan
outdoor heater, mesin cuci, pompa air mancur sewaktu-waktu membutuhkan
arus listrik 220 volt ac. Sebaiknya seluruh jaringan dan alat listrik
telah direkomendasikan oleh ahli kelistrikan
10. Ketersediaan air
Air harus tersedia untuk kebutuhan
penyiraman tanaman, kolam ornamental, membersihkan permukaan atap, dan
juga perlindungan terhadap kemungkinan kebakaran.
11. Kenyamanan dan keamanan
Dikarenakan lokasinya berada di atas gedung
yang umumnya tinggi maka, desain haruslah memperhatikan keamanan
pengguna. Batas terluar dari roof garden tidak boleh sampai ke ujung
atap melainkan diberi jarak 2-3 m. Batas terluar roof garden juga harus
diberi railing/pagar yang kuat dan cukup ketinggiannya baik untuk orang
dewasa, anak-anak maupun hewan peliharaan
12. Pemeliharaan
Pemeliharaan dari roof garden meliputi
kegiatan penyiraman, pemupukan, pemangkasan pohon dan tanaman hias,
penanaman ulang dan pengecekan serta perbaikan utilitas-utilitas yang
ada di dalamnya
Melihat manfaat roof garden yang begitu
besar bagi peningkatan kualitas lingkungan perkotaan, maka seluruh
lapisan masyarakat diharapkan terus dapat mendukung berkembangnya
pembangunan roof garden dan dapat terus mengembangkan
teknologi-teknologi dan desain-desain baru sehingga pembuatan roof
garden dapat semakin mudah untuk diterapkan. Dengan semakin meningkatnya
partisipasi masyarakat untuk bersama menanam tanaman dan menghijaukan
lingkungannya maka diharapkan wacana go green Jakarta akan dapat
benar-benar diwujudkan dan Jakarta dapat menjadi kota yang hijau, indah
dan nyaman bagi warganya.
GREEN HOUSE
Rumah hijau, atau rumah kaca ialah satu bangunan yang diperbuat daripada kaca atau plastik yang membolehkan penanaman yang terlindung dan terkawal. Haba dari cahaya matahari yang menembusi strukturnya yang lutsinar memanaskan tumbuh-tumbuhan dan tanah di dalamnya. Selain itu, udara di dalamnya turut dipanaskan dan kekal tanpa boleh terlepas keluar daripada bangunan ini.
Bangunan ini dibina dalam pelbagai bentuk dan peranan. Dalam industri asa tani, misalnya, ia dibina dengan saiz yang besar dan dilengkapi pelabagai peralatan moden bagi mengawal dan menggalakkan pertumbuhan tanaman di dalamnya. Kaca atau plastik yang digunakan pula bekerja sebagai bahan perantaraan yang membenarkan perpindahan (atau “pembebasan”) sinaran pada frekuensi tertentu. Kesannya ialah, tenaga yang masuk “dijerat” di dalamnya untuk memanaskan tanaman, dan tidak boleh keluar bebas daripada rumah hijau ini.
Rumah hijau sering juga digunakan dalam industri seni taman dan juga untuk tujuan penyelidikan.
Kesan rumah tanaman
Kesan rumah hijau ialah pemanasan yang berlaku apabila kepekatan gas-gas rumah hijau di dalam sesuatu ruang tertutup meningkat dan menyekat haba daripada mudah terbebas. Kesan ini tidak tertakluk pada pemanasan global sahaja, tetapi juga di dalam mana-mana ruang.
Proses kesan rumah hijau
Kesan rumah hijau berlaku apabila komposisi gas-gas rumah hijau seperti, karbon dioksida, karbon monoksida, nitrogen dioksida meningkat melebihi tahap normal. Apabila komposisinya meningkat, molekul-molekul gas ini yang bersifat penyimpan haba, akan memerangkap haba lalu melambatkan proses pembebasan haba.Kesan rumah hijau global
Kesan rumah hijau global berlaku apabila, sinaran inframerah matahari yang memasuki ruang atmosfera bumi tidak terpantul secukupnya secara normal disebabkan kesan rumah hijau. Ini akan menyebabkan pemanasan global secara berperingkat, dan kawasan yang mengalami pencemaran teruk akan mengalami kesan itu dengan lebih teruk lagi. Implikasi daripada pemanasan global akan menyebabkan lapisan ais di kedua-dua kutub bumi akan mengalami pencairan dan menyebabkan peningkatan aras laut.Punca kesan rumah hijau
Kesan rumah hijau berpunca sama ada secara semulajadi atau buatan manusia. Secara semulajadi, kesan rumah hijau berpunca daripada letusan gunung berapi yang membebaskan gas-gas sulfur, dan karbon. Selain itu pembakaran hutan akibat petir juga memberi kesan juga. Secara buatan manusia, kesan rumah hijau kebanyakan berpunca daripada pembebasan bahan pencemaran udara, seperti asap daripada kenderaan dan kilang. Penggunaan penyembur aerosol, sesetengah peti sejuk dan penghawa dingin yang membebaskan CFC juga menyumbang kepada kesan pemanasan global ini.Kaedah mengurangkan kesan
Antara kaedah untuk mengurangkan kesan rumah hijau ini ialah melalui penjimatan tenaga. Jikalau manusia dapat mengurangkan penggunaan kenderaan dengan banyak menggunakan pengangkutan awam, pembebasan gas rumah hijau dapat dikurangkan .PEMANASAN GLOBAL – “BUMI SEMAKIN PANAS!!”
kesan rumah hijau ( greeenhouse effects)
Isu tenaga dan alam sekitar mula diminati pada awal tahun 1980 apabila penggunaan tenaga didapati berkait rapat dengan peningkatan suhu dunia. Suhu purata permukaan bumi meningkat sebanyak 0.6oc dari tahun 1960-1990 berbanding 0.2oc dari tahun 1860-1960 dan 0.1oc seratus tahun sebelumnya. Ahli sains membuktikan bahawa kebanyakan gas yang dihasilkan daripada pembakaran bahan api fosil seperti karbon dioksida adalah penyebab utama penongkatan suhu yang menyebabkan berlakunya pemanasan global.
faktor dan kesan
- Bumi bersuhu purata 15 darjah Celcius walaupun matahari bersuhu purata 6000 darjah Celcius. Imbangan di antara sinaran yang diterima dan dipantulkan oleh bumi bergantung kepada atmosfera. Awan dan permukaan bumi akan memantulkan kembali sinaran matahari ke angkasa lepas menjadikan bumi sedikit dingin.
- Kehadiran ‘gas rumah hijau’ (CO2, wap air, metana, nitrat, dll) menyebabkan penyerapan cahaya yang tinggi dalam atmosfera menjadikan bumi bertambah panas. Komponen gas rumah hijau yang paling banyak dalam atmosfera ialah CO2. Dikatakan kehadiran gas-gas rumah hijau ini adalah hasil daripada perbuatan dan aktivit manusia sendiri demi pembangunan global.
- · Karbon dioksida (CO2): CO2 memasuki atmosfera melalui pembakaran bahan api berfosil (HC seperti petroleum, gas asli, dan arang batu), sisa pepejal, hutan, sisa-sisa kimia yang aktif (i.e. pembuatan simen). CO2 dikitarkan semula di dalam atmosfera sebagai salah satu komponen dalam Kitaran Biologi Karbon.
· Nitrat oksida (N2O): Nitrat oksida dibebaskan ke atmosfera melalui emisi gas daripada aktiviti pertanian, perternakan, industri serta pereputan sisa pepejal.
· Gas berfluorin: Hidrofluorokarbon, perfluorokarbon, dan sulfur hexafluorida adalah sintetik, dan merupakan gas-gas rumah hijau yang teremisi daripada pelbagai proses industri. Gas-gas berfluorin dibebaskan ke atmosfera dan menjadi punca penipisan lapisan ozon (i.e. CFC, HCFC, and halon). Gas-gas ini umumnya teremisi dalam kuantiti yang kecil, namun kemudaratan gas-gas ini kadang-kala diklasifikasikan sebagai High Global Warming Potential gases (“High GWP gases”).