Rabu, 05 Desember 2012

Cara-cara melakukan penghiajauan

MENIKMATI keindahan taman tak harus di bagian depan, samping, maupun di belakang hunian. Lantai atas hunian pun bisa disulap jadi taman asri.

Taman di lantai atas lazim disebut roof garden, biasanya dibuat untuk menyiasati keterbatasan ruang di bagian dasar hunian. Terlebih pembangunan di kota metropolitan berorientasi kepada pembangunan vertikal. Mendesain taman di lantai atas sebuah hunian prinsipnya hampir sama dengan konsep menanam tanaman di dalam pot. Namun, skala medianya agak lebih besar karena berkaitan dengan bangunan yang ada. ”Meskipun konsepnya sama, pengaplikasiannya tidak sesimpel menanam pohon dalam pot,” ingat arsitek lanskap Imannuel Purba.
Adapun yang perlu diperhatikan adalah sistem aliran air di lantai atas tersebut.Apakah sudah ada atau belum. Kalau belum ada, terlebih dulu harus dipersiapkan. Lantas, airnya akan mengalir ke mana.Jangan sampai terjadi genangan air yang pada akhirnya dapat membuat rembesan atau bocor ke lantai bangunan. Iman menyarankan, dasar lantai yang akan dijadikan taman terlebih dulu dilapisi dengan lapisan waterproof. Selanjutnya baru di atas lapisan tadi diisi tanah yang akan menjadi media untuk menanam berbagai tanaman. Tujuan pelapisan waterproof tadi supaya air dari tanah tadi tidak tembus masuk ke lapisan beton atau dak lantai atas.
Karena itu lantai tersebut terhindar dari rembesan dan kebocoran. Adapun ketinggian tanah yang diperlukan di lokasi tadi sangat bergantung dengan jenis tanaman yang akan ditanam itu sendiri. Bila tanamannya cukup besar,maka membutuhkan tanah yang lebih tinggi. Bila tanamannya ukuran kecil, maka ketinggian tanah bisa diminimalkan. Khusus untuk taman atap yang difungsikan untuk taman estetika, Baginda Simatupang punya alternatif pengganti media tanam selain tanah.Roof garden seyogianya tidak lagi menggunakan media tanah. Karena itu tanah punya beban masa yang besar dan berat. Lebih baik memilih media yang lebih ringan.
Tujuannya supaya dak lantai atas tidak menahan beban terlalu besar. ”Di samping berat masanya juga berkaitan dengan aspek perawatan taman. Kalau menggunakan media tanah, ketika harus disiram,maka saluran endapannya akan menjadi berwarna cokelat dan dapat membuat kotor lantai atas,”katanya. Anggota Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI) menjelaskan, media tanam tanah bisa digantikan dengan humus,kompos, batu-batuan apung, sabut kelapa atau ijuk yang diberikan lapisan sedikit lapisan pasir di atasnya.Karena dibuat di lantai atas yang bebas dari naungan apa pun dan mendapatkan sinar matahari lebih, penguapan lebih cepat terjadi.
Dengan kondisi seperti tadi bila menggunakan media tanam berupa tanah, maka dapat menyerap dan meneruskan panas. Jadi bila bagian di atasnya panas, maka menjadi ikut panas. Berbeda halnya dengan media alternatif seperti ijuk atau kompos tadi. Media ini berfungsi menyimpang dari kebiasaan tanah. Sebagian dari media alternatif itu dapat menahan panas sehingga tidak terjadi penguapan.
BANYAK KEUNTUNGAN YANG DI DAPAT DENGAN MEMBUAT TAMAN DI ATAS ATAP RUMAH (GREEN ROOFS):

Kalau kami tidak salah, beberapa waktu yang lalu pernah diberitakan mengenai gedung di Jakarta yang mulai melakukan penghijauan di bagian atap gedung (Green Roofs) untuk sedikit meredam hawa panas dan sekaligus memperindah.
Sebenarnya bukan saja untuk gedung melainkan rumah kita sendiri juga bisa melakukan hal seperti ini.
Membuat taman diatas atau pada bagian atas rumah yang datar dan memang bisa diletakkan tanaman bukan saja membuat atau rumah anda sedikit lebih indah tetapi juga dapat mengurangi suhu panas yang ada di dalam rumah.
Menurut data yang ada, bila tanaman yang ada di bagian atap mempunyai tinggi sekitar 10 cm maka dapat mengurangi pemakaian AC sekitar 25%. Sebuah ruangan yang terletak tepat di bawah Green Roof mempunyai suhu udara lebih rendah yaitu sekitar 3-4° Celcius dibandingkan dengan suhu udara di luar ruangan.
Selain memberikan sedikit kesejukkan di dalam rumah, tanaman di atas rumah (green roof) juga dapat mengurangi kerusakan pada atap, misal beton yang retak dan sebagainya.
Green Roof juga berfungsi sebagai filter udara yang membuat udara lebih bersih dan sebagai informasi, 1 meter persegi rumput di bagian atap dapat menghilangkan sekitar 0,2 kg partikel udara yang kotor setiap tahunnya.
Tidak banyak tapi kalau semua orang melakukan hal yang sama, tentu akan menjadi perubahan yang berarti bagi bumi kita yang tercinta ini.
Sulitkah membuat taman di atas rumah (atap)? Yang terpenting adalah landasan (atap) yang digunakan bisa menampung air dan tidak bocor serta saluran pembuangan juga penting untuk diperhatikan.

Roof Garden Sebagai Barometer Kemodernan
Di luar negeri, sudah berkembang desain roof garden yang bermacam-macam, dan menjadi tren bagi gedung-gedung tinggi. Gedung-gedung yang atapnya berselimut rumput seakan menjadi tanda kemoderenan suatu desain urban. Berkembangnya fungsi roof garden tentu tidak hanya pemanis belaka, yang terpenting adalah sebagai taman aktif yang mewadahi kegiatan Anda sekeluarga. Apakah hanya untuk bercengkrama, bermain, ataupun entertainment seperti jamuan, barbeque dan pesta. Bentuknya pun beragam dapat seluruhnya tertutup tanaman ataupun hanya setempat-setempat saja. Yang terpenting, roof garden anda harus teduh agar dapat digunakan kapan saja. Langkah mendesain roof garden: Pastikan dak kuat menahan beban tanah/media tanam, tanaman, elemen taman (bangku, lampu, gazebo, pergola) dan utilitasnya (pipa drainase, instalasi lampu & air) serta manusia yang beraktivitas di atasnya. Anda dapat mengurangi beban struktur dengan menggunakan media tanam yang lebih ringan seperti campuran gel, sabut kelapa, batang pakis, rumput laut, dan arang. Taburkan mulsa di atasnya untuk mengurangi penguapan. Tempatkan tanaman yang berat, seperti pohon/ semak besar tepat di atas kolom. Gunakan pohon dari bibit vegetative (stek, cangkok) agar berakar serabut. Rencanakan taman anda. Sebaiknya roof garden ditutupi keteduhan agar dapat selalu digunakan dan berfungsi mengurangi panas ruangan di bawahnya. Selain pohon, Anda dapat menggunakan pergola, gazebo dan kanopi. Untuk mengurangi panas, sebaiknya tutup permukaan dak dengan bahan yang dapat menyerap panas seperti rumput atau rubber tile (karet). Permukaan air berupa kolam atau taman air juga dapat menjadi pilihan. Ketebalan media tanam bervariasi dari 20 cm (rumput & border), semak 30-50 cm sampai dengan 80 cm (semak/pohon bibit vegetative). Untuk mengurangi beban struktur buat planter-planter setempat atau urugan kontur untuk tanaman yang membutuhkan media tanam yang tebal. Pertama dak diberi perlakuan waterproofing. Beri dasar batu apung/batu karang kemudian di atasnya beri lapisan geotextile. Urug dengan media tanam yang sudah disediakan sesuai kebutuhan dan siap menanam. Setelah tanam beri mulsa sekam padi/kulit kayu.
Roof Garden Membuat Kota Lebih Hijau
3 dari 4 Kompasianer menilai Menarik.
Bagi sebagian orang istilah roof garden belumlah familiar. Roof garden dapat diartikan sebagai taman yang berada di atas atap suatu bangunan atau gedung. Roof garden bukanlah teknologi baru, jenis taman ini telah ada sejak Mesopotamia kuno pada abad ke 4 sebelum Masehi. Penduduk menanam pohon dan semak pada teras-teras rumah mereka, yang paling terkenal adalah Taman Gantung Babylonia dimana tanaman tumbuh di atas teras dan balkon istana.
Di Indonesia khususnya di Kota Jakarta, roof garden sebenarnya sudah cukup lama ada namun belum menjadi suatu hal yang signifikan. Isu mengenai fenomena pemanasan global telah membawa pengaruh positif bagi perkembangan roof garden. Pengaruh tersebut telah merubah pandangan ilmu arsitektural terhadap fungsi suatu bangunan yang akhirnya disadari bahwa bangunan dan gedung merupakan salah satu pengkonsumsi energi terbesar selain transportasi dan industri. Kesadaran tersebut membuat para arsitek dan praktisi sepakat untuk menjadikan suatu bangunan atau gedung sebagai bangunan yang ramah lingkungan atau dikenal dengan istilah green building. Beberapa developer telah menjadikan isu green and nature sebagai promosi untuk menarik minat para konsumen. Sekarang dapat dilihat beberapa bangunan baik kantor, rumah maupun apartemen yang dilengkapi dengan roof garden yang hijau dan indah. Mengapa roof garden menjadi suatu yang penting terutama di daerah perkotaan? Jawaban sederhananya adalah karena sangatlah sulit untuk mendapatkan lahan yang bisa dijadikan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Lahan-lahan di kota besar dari sisi ekonomi sangatlah tinggi nilainya, sehingga akan benar-benar dimanfaatkan untuk suatu hal yang bersifat komersial. Jumlah penduduk yang banyak juga memaksa lahan-lahan harus dijadikan sebagai area pemukiman yang kembali mengurangi jatah bagi RTH. Jawaban lainnya bahwa roof garden dapat dibuat oleh seluruh lapisan masyarakat baik perorangan dalam skala rumah maupun developer dalam skala yang lebih luas dan juga oleh pemerintah kota. Selain hal yang paling mendasar tersebut, cukup banyak manfaat lain dari roof garden yang perlu untuk diketahui, manfaat roof garden menurut International Green Roof Association (IGRA) antara lain adalah :
1. Meningkatkan daya tahan atap/ bagian atas bangunan Daya tahan atap untuk atap datar/dak yang tidak menggunakan roof garden berkisar antara 15 sampai dengan 25 tahun. Hal tersebut dikarenakan tekanan fisik, kimia dan biologi pada permukaan atap setiap tahunnya. Perbedaan suhu, radiasi ultraviolet, rasio ozone yang tinggi serta hujan telah mempercepat proses kerusakan atap. Kerusakan atap dapat berupa pengelupasan, pengerutan, keretakan dan kebocoran. Roof garden dapat memberikan perlindungan pada atap dari tekanan-tekanan tersebut sehingga atap lebih awet dan tahan lama.
2. Mengurangi kebisingan
Bagi anda yang tinggal ataupun berkantor di daerah yang bising seperti di bandara, tepi jalan raya atau kawasan industri, roof garden sangatlah bermanfaat untuk menjaga anda tetap nyaman di dalam rumah atau kantor. Roof garden dapat mengurangi pantulan suara sampai dengan 3 db dan meredam suara sampai dengan 8 db. Lapisan vegetasi dapat secara efektif meredam gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh transmisi.
3. Penurun suhu udara
Iklim mikro yang tercipta oleh vegetasi yang ada pada roof garden dapat menurunkan suhu dan memberikan hawa sejuk pada ruang-ruang di dalam gedung sehingga dapat mengurangi penggunaan AC dan menghemat energi.
4. Ruang yang berguna Roof garden menawarkan bebagai fungsi dan kegunaan.
Roof garden dapat dijadikan sebagai taman, area berkebun, cafe, maupun area olah raga yang sangat menyenangkan bila dirancang dengan baik sesuai dengan tujuan penggunaannya. Pemilik gedung dapat menghemat biaya untuk membeli lahan tambahan karena dapat memanfaatkan lahan atap dengan berbagai kemungkinan fungsi penggunaan. Pemandangan yang indah, udara yang bersih dan juga privasi merupakan manfaat yang tak ternilai harganya bagi penghuni sekaligus juga bagi pemilik gedung. Dengan kata lain roof garden dapat dijadikan alternatif menciptakan area rekreasi yang aksesibel bagi warga kota karena memang letaknya di dalam kota itu sendiri.
5. Habitat alami bagi hewan dan tumbuhan Atap ya bervegetasi dapat menggantikan kehilangan area hijau di daerah perkotaan yang merupakan habitat bagi hewan dan tumbuhah. Keanekaragaman hayati yang dapat terbentuk dari roof garden antara lain adalah lebah, kupu-kupu dan kumbang serta berbagai jenis serangga lainnya. Tidak tertutup beberapa jenis burung juga akan singgah ke taman anda.
6. Area Resapan
Air Roof garden dapat dijadikan sebagai alat untuk mencegah bahaya banjir, kemampuan tersebut tergantung dari sistem roof garden dan kedalaman media tanam. Roof garden dapat mengurangi air hujan antara 50 sampai dengan 90%. Sebagian besar air akan mengalami siklus air melalui proses transpirasi dan evaporasi oleh tumbuhan. Dengan green roof air hujan di ubah menjadi uap ke udara melalui proses transpirasi dan evaporasi dan kelebihannya tetap akan di simpan oleh media tanam untuk sementara waktu. Hal tersebut dapat mengurangi tekanan dari sistem pembuangan air melalui pipa pembuangan dalam tanah. Sebagai hasilnya pemilik gedung dapat memperkecil dimensi bahkan mengurangi penggunaan sistem pembuangan air melalui pipa pembuangan dan selokan. Kombinasi antara roof garden dengan sistem pengelolaan air hujan modern contohnya tanki penyimpan air dan sumur resapan) dapat mengalirkan air hujan secara keseluruhan ke area di bawah gedung. Sungguh suatu hal yang akan sangat bermanfaat bagi Kota Jakarta apabila setiap gedung dapat menjadi area resapan air, sehingga sedikit air yang perlu dialirkan ke selokan dan sungai.
7. Mengurangi efek pulau bahangt
island effect” Bangunan, industri, perumahan dan transportasi telah menyembabkan peningkatan suhu daerah perkotaan. Perbedaan suhu antara kota dan daerah pinngir kota dikenal dengan istilah efek pulau bahang atau heat island effect. Pada musim panas perbedaan bisa mencapai 10° C dan hal tersebut sangatlah tidak sehat dan tidak nyaman bagi kehidupan warga kota. Keberadaan roof garden sebagai AC alami dapat mengurangi efek tersebut melalui proses transpirasi yang dapat melembabkan udara yang kering.
8. Mengurangi debu dan asap
Polusi udara di daerah perkotaan dapatlah menyebabkan efek serius bagi kesehatan warga kota khususnya Nitrogen oksida, Karbon Monoksida, gas berbahaya lainnya dapat menciptakan partikel berbahaya di udara bebas. Tanaman dapat berfungsi untuk meningkatkan kualitas udara. 1 m2 roof garden dapat menyaring 0.2 Kg debu aerosol dan partikel asap setiap tahunnya. Sebagai tambahan nitrat dan bahan berbahaya lainnya di udara dan dari air hujan dapat diendapkan pada media tanam dari roof garden.
9. Mempercantik wajah kota
Secara visual, roof garden dapat meningkatkan kualitas hidup dari warga kota. Kota yang monoton dengan bangunan gedung masif berwarna abu-abu dan suram, dapat diubah secara menakjubkan dengan adanya roof garden yang cantik yang dihiasi oleh tanaman berbunga dan pepohonan yang hijau dan rindang.
Begitu banyak manfaat yang bisa diperoleh dari roof garden, sehingga alangkah baiknya jika teknologi ini dapat terus dikembangkan dan diaplikasikan oleh seluruh warga kota. Berkaitan dengan aplikasi atau pembuatan roof garden tentulah memerlukan persyaratan konstruksi sehingga didapat roof garden yang tidak hanya indah namun juga aman baik bagi pengguna maupun bagi konstruksi bangunan di bawahnya. Syarat-syarat konstruksi bagi roof garden sebagaimana dijelaskan dalam buku Time Saver Standard for Landscape Architect adalah sebagai berikut :
1. Perlindungan yang baik pada atap dan struktur Desain atau rancangan atap yang baik haruslah dibuat dari sejak awal pembuatan suatu gedung atau bangunan lainnya. Hal ini menjadi tanggung jawab dari seorang arsitek untuk merancang atap menjadi tahan air, melindungi sistem penahan air tersebut dari kerusakan mekanis dan mengisolasi atap untuk konservasi energi.
1.1. Kapasitas beban yang dapat ditopang oleh atap
Roof garden yang akan dibuat agar tidak melebihi kapasitas dari daya penahan beban yang dimiliki oleh atap. Hal tersebut memerlukan teknik-teknik perhitungan struktur yang baik dan cermat.
1.2. Daya tahan terhadap air
Faktor penting lainnya dalam mendesain roof garden adalah menempatkan lapisan penahan air dan pelindung untuk melawan rembesan air. Lapisan ini dibuat miring untuk mengalirkan air sebagai sistem drainase permukaan. Pada tahap ini kontrol kualitas dan rangkaian tes oleh arsitek bangunan adalah hal yang penting untuk memastikan integritas dari atap dan mecegah biaya perbaikan jika terjadi kebocoran saat pekerjaan lanskap selesai dilaksanakan. Walaupun membran/lapisan tahan air dapat memiliki jangka waktu penggunaan yang sama dengan umur gedung, namun apabila terjadi satu kebocoran saja akan menyebabkan seluruh taman pada atap harus dibongkar untuk menemukan kebocoran tersebut. Meskipun awalnya kebocoran hanyalah lubang yang kecil, namun dapat menciptakan bukaan-bukaan air yang dapat dipenetrasi oleh akar tanaman dalam waktu yang lama akar tanaman akan membesar dan mengakibatkan bertambahnya kerusakan yang terjadi.
2. Sistem Drainase yang baik dan aman
Cara yang baik dalam mendesain sistem drainase pada roof garden adalah dengan penggunaan sistem bersama antara drainase pada bagian bawah bangunan. Tidak perlu menambah sistem drainase, terkecuali hal tersebut diperlukan. Drainase pada roof garden dimaksudkan untuk dapat mengumpulkan air pada permukaan maupun sub permukaan. Untuk mencegah media tanah masuk dan menyumbat drainase, media tanam harus dilapisi oleh lapisan penyaring (filter blanket) yang terbuat dari woven ataupun nonwoven polypropylene fabric. Penting untuk diperhatikan bahwa media tanam tidak boleh mengandung endapan lumpur yang dapat menyumbat filter blanket dan menutup saluran drainase. Setiap saluran dan pipa drainase yang ada di lapisan bawah roof garden haruslah tercatat dengan baik dalam as built plan dari rencana roof garden. Hal ini penting untuk memudahkan kontrol dan pengecekan apabila terjadi kerusakan serta memudahkan pemeliharaan.
3. Media tanam yang ringan
Media tanam yang baik untuk roof garden adalah bahan yang ringan, memiliki kemampuan dalam menyediakan nutrisi bagi pertumbuhan tanaman dan memiliki struktur yang tetap namun tetap mudah untuk dialiri air(drainase). Campuran tanah, pasir dan kerikil serta pupuk cukup baik untuk menjadi media tanam. Alangkah lebih baik jika formulasi media tanam yang akan dibuat di uji di laboratorium untuk menentukan defisiensi tanah dan merekomendasikan mineral-mineral yang dibutuhkan untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang maksimal. Cara yang paling umum digunakan untuk mengurangi kelebihan berat media tanam adalah dengan mengganti sebagian media dengan styrofoam berbentuk blok.
4. Adaptasi terhadap cuaca
4.1. Iklim Sistem drainase
pada roof garden haruslah di desain untuk dapat mengikuti perubahan musim, misalnya curah hujan terbesar yang terjadi pada musim hujan harus diprediksi dari awal sehingga pipa-pipa drainase tetap dapat menampung kelebihan air tersebut
4.2. Angin
Tanaman yang tinggi serta struktur yang vertikal seperti pagar, dinding dan lampu taman haruslah didesain agar tahan terhadap terpaan angin yang kencang terutama di atas gedung-gedung yang tinggi. Pemilihan jenis tanaman juga penting karena angin memberi pengaruh kekeringan pada material tanaman dan juga media tanah karena evaporasi yang tinggi.
4.3. Sinar Matahari dan naungan
Tanamanharus dipilih yang dapat tumbuh dengan sinar matahari maupun dengan naungan. Daerah dengan sinar matahari berlebih memerlukan air lebih banyak dikarenakan evaporasi yang tinggi. Pembuatan naungan yang alami dan buatan dapat menjadi solusi untuk mengurangi kehilangan air.
5. Penyiraman Penyiraman pada roof garden
sangatlah penting untuk membantu supply air yang minim dari media tanam dan juga drainase air yang baik. Penyiraman dimaksudkan untuk mencegah kekeringan pada media tanaman dan kerusakan bahkan kematian pada tanaman. Pada roof garden yang cukup luas sebaiknya penyiraman dilakukan dengan sprinkler bawah tanah atau sistem penyiraman dengan kontrol otomatis. Sistem ini dapat dibuat dari pipa plastik dan bahan yang sesuai dengan kondisi atap, tahan lama, ringan dan mudah pemasangan maupun penggunaannya.
6. Pemilihan hard material
Hard material seperti dinding penahan air, pergola, pagar dan lain-lain haruslah dari materi yang ringan dan kuat. Alumunium ringan, beton ringan dapat digunakan untuk melengkapi taman anda sehingga fungsional namun tetap aman
7. Metode pemasangan
Pemasangan semua materi roof garden haruslah hati-hati agar tidak merusak lapisan membran tahan air maupun konstruksi bangunan, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan arsitek dan ahli bangunan dalam pemasangan setiap elemen roof garden.
8. Pembuatan kolam dan air mancur
Elemen air dapat memperindah taman dan memberi kesejukan bagi penggunanya. Hal yang tentu saja harus diperhatikan dalam membuat kolam di roof garden adalah sebaiknya kolam didesain dan dibangun sejak awal bangunan dirancang, untuk dapat mendapatkan konstruksi kolam yang baik dan mencegah kebocoran. Berat air juga harus diperhitungkan apakah mampu ditopang oleh struktur bangunan. Untuk mendapatkan ilusi kolam yang dalam adalah dengan mengecat atau menggunakan bahan yang berwarna gelap (hitam dan abu-abu) pada dasar kolam. Efek yang baik dapat diciptakan pada kedalaman 100 s/d 400 mm
9. Suplai listrik
Arus listrik standar 110 sampai 120 volt ac sudah cukup untuk kebutuhan roof garden seperti pencahayaan, memasak, barbecue, air mancur dan juga mesin kontrol penyiraman. Untuk kebutuhan outdoor heater, mesin cuci, pompa air mancur sewaktu-waktu membutuhkan arus listrik 220 volt ac. Sebaiknya seluruh jaringan dan alat listrik telah direkomendasikan oleh ahli kelistrikan
10. Ketersediaan air
Air harus tersedia untuk kebutuhan penyiraman tanaman, kolam ornamental, membersihkan permukaan atap, dan juga perlindungan terhadap kemungkinan kebakaran.
11. Kenyamanan dan keamanan
Dikarenakan lokasinya berada di atas gedung yang umumnya tinggi maka, desain haruslah memperhatikan keamanan pengguna. Batas terluar dari roof garden tidak boleh sampai ke ujung atap melainkan diberi jarak 2-3 m. Batas terluar roof garden juga harus diberi railing/pagar yang kuat dan cukup ketinggiannya baik untuk orang dewasa, anak-anak maupun hewan peliharaan
12. Pemeliharaan
Pemeliharaan dari roof garden meliputi kegiatan penyiraman, pemupukan, pemangkasan pohon dan tanaman hias, penanaman ulang dan pengecekan serta perbaikan utilitas-utilitas yang ada di dalamnya
Melihat manfaat roof garden yang begitu besar bagi peningkatan kualitas lingkungan perkotaan, maka seluruh lapisan masyarakat diharapkan terus dapat mendukung berkembangnya pembangunan roof garden dan dapat terus mengembangkan teknologi-teknologi dan desain-desain baru sehingga pembuatan roof garden dapat semakin mudah untuk diterapkan. Dengan semakin meningkatnya partisipasi masyarakat untuk bersama menanam tanaman dan menghijaukan lingkungannya maka diharapkan wacana go green Jakarta akan dapat benar-benar diwujudkan dan Jakarta dapat menjadi kota yang hijau, indah dan nyaman bagi warganya.

GREEN HOUSE





Rumah hijau, atau rumah kaca ialah satu bangunan yang diperbuat daripada kaca atau plastik yang membolehkan penanaman yang terlindung dan terkawal. Haba dari cahaya matahari yang menembusi strukturnya yang lutsinar memanaskan tumbuh-tumbuhan dan tanah di dalamnya. Selain itu, udara di dalamnya turut dipanaskan dan kekal tanpa boleh terlepas keluar daripada bangunan ini.
Bangunan ini dibina dalam pelbagai bentuk dan peranan. Dalam industri asa tani, misalnya, ia dibina dengan saiz yang besar dan dilengkapi pelabagai peralatan moden bagi mengawal dan menggalakkan pertumbuhan tanaman di dalamnya. Kaca atau plastik yang digunakan pula bekerja sebagai bahan perantaraan yang membenarkan perpindahan (atau “pembebasan”) sinaran pada frekuensi tertentu. Kesannya ialah, tenaga yang masuk “dijerat” di dalamnya untuk memanaskan tanaman, dan tidak boleh keluar bebas daripada rumah hijau ini.
Rumah hijau sering juga digunakan dalam industri seni taman dan juga untuk tujuan penyelidikan.

Kesan rumah tanaman


Kesan rumah hijau ialah pemanasan yang berlaku apabila kepekatan gas-gas rumah hijau di dalam sesuatu ruang tertutup meningkat dan menyekat haba daripada mudah terbebas. Kesan ini tidak tertakluk pada pemanasan global sahaja, tetapi juga di dalam mana-mana ruang.

Proses kesan rumah hijau

Kesan rumah hijau berlaku apabila komposisi gas-gas rumah hijau seperti, karbon dioksida, karbon monoksida, nitrogen dioksida meningkat melebihi tahap normal. Apabila komposisinya meningkat, molekul-molekul gas ini yang bersifat penyimpan haba, akan memerangkap haba lalu melambatkan proses pembebasan haba.

Kesan rumah hijau global

Kesan rumah hijau global berlaku apabila, sinaran inframerah matahari yang memasuki ruang atmosfera bumi tidak terpantul secukupnya secara normal disebabkan kesan rumah hijau. Ini akan menyebabkan pemanasan global secara berperingkat, dan kawasan yang mengalami pencemaran teruk akan mengalami kesan itu dengan lebih teruk lagi. Implikasi daripada pemanasan global akan menyebabkan lapisan ais di kedua-dua kutub bumi akan mengalami pencairan dan menyebabkan peningkatan aras laut.

Punca kesan rumah hijau

Kesan rumah hijau berpunca sama ada secara semulajadi atau buatan manusia. Secara semulajadi, kesan rumah hijau berpunca daripada letusan gunung berapi yang membebaskan gas-gas sulfur, dan karbon. Selain itu pembakaran hutan akibat petir juga memberi kesan juga. Secara buatan manusia, kesan rumah hijau kebanyakan berpunca daripada pembebasan bahan pencemaran udara, seperti asap daripada kenderaan dan kilang. Penggunaan penyembur aerosol, sesetengah peti sejuk dan penghawa dingin yang membebaskan CFC juga menyumbang kepada kesan pemanasan global ini.

Kaedah mengurangkan kesan

Antara kaedah untuk mengurangkan kesan rumah hijau ini ialah melalui penjimatan tenaga. Jikalau manusia dapat mengurangkan penggunaan kenderaan dengan banyak menggunakan pengangkutan awam, pembebasan gas rumah hijau dapat dikurangkan .
PEMANASAN GLOBAL – “BUMI SEMAKIN PANAS!!”


kesan rumah hijau ( greeenhouse effects)
Isu tenaga dan alam sekitar mula diminati pada awal tahun 1980 apabila penggunaan tenaga didapati berkait rapat dengan peningkatan suhu dunia. Suhu purata permukaan bumi meningkat sebanyak 0.6oc dari tahun 1960-1990 berbanding 0.2oc dari tahun 1860-1960 dan 0.1oc seratus tahun sebelumnya. Ahli sains membuktikan bahawa kebanyakan gas yang dihasilkan daripada pembakaran bahan api fosil seperti karbon dioksida adalah penyebab utama penongkatan suhu yang menyebabkan berlakunya pemanasan global.

faktor dan kesan
  1. Bumi bersuhu purata 15 darjah Celcius walaupun matahari bersuhu purata 6000 darjah Celcius. Imbangan di antara sinaran yang diterima dan dipantulkan oleh bumi bergantung kepada atmosfera. Awan dan permukaan bumi akan memantulkan kembali sinaran matahari ke angkasa lepas menjadikan bumi sedikit dingin.
  2. Kehadiran ‘gas rumah hijau’ (CO2, wap air, metana, nitrat, dll) menyebabkan penyerapan cahaya yang tinggi dalam atmosfera menjadikan bumi bertambah panas. Komponen gas rumah hijau yang paling banyak dalam atmosfera ialah CO2. Dikatakan kehadiran gas-gas rumah hijau ini adalah hasil daripada perbuatan dan aktivit manusia sendiri demi pembangunan global.
Komponen gas -gas rumah hijau
  1. · Karbon dioksida (CO2): CO2 memasuki atmosfera melalui pembakaran bahan api berfosil (HC seperti petroleum, gas asli, dan arang batu), sisa pepejal, hutan, sisa-sisa kimia yang aktif (i.e. pembuatan simen). CO2 dikitarkan semula di dalam atmosfera sebagai salah satu komponen dalam Kitaran Biologi Karbon.
· Metana (CH4): Metana dibebaskan semasa penjanaan, produksi, dan penghasilan arang batu, gas asli, dan minyak HC, juga daripada aktiviti pertanian serta emisi gas daripada haiwan perternakan seperti kambing biri-biri dan sebagainya.
· Nitrat oksida (N2O): Nitrat oksida dibebaskan ke atmosfera melalui emisi gas daripada aktiviti pertanian, perternakan, industri serta pereputan sisa pepejal.
· Gas berfluorin: Hidrofluorokarbon, perfluorokarbon, dan sulfur hexafluorida adalah sintetik, dan merupakan gas-gas rumah hijau yang teremisi daripada pelbagai proses industri. Gas-gas berfluorin dibebaskan ke atmosfera dan menjadi punca penipisan lapisan ozon (i.e. CFC, HCFC, and halon). Gas-gas ini umumnya teremisi dalam kuantiti yang kecil, namun kemudaratan gas-gas ini kadang-kala diklasifikasikan sebagai High Global Warming Potential gases (“High GWP gases”).